Pendugaan Lapisan Akuifer Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger Secara Vertikal di Perumahan BTN Wamena, Kabupaten Jayawijaya
DOI:
https://doi.org/10.31957/jfp.v3i1.164Keywords:
Geolistrik, Metode Tahanan Jenis, Akuifer, Perumahan BTN WamenaAbstract
Penelitian tentang pendugaan akuifer air tanah dilakukan di perumahan BTN Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Penelitian ini bertujuan untuk menduga letak dan kedalaman lapisan akuifer. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei lapangan. Survei lapangan menggunakan survei metode geolistrik tahanan jenis dengan konfigurasi Schlumberger secara vertikal (sounding). Penelitian ini menggunakan alat geolistrik IRES T300f. Nilai resistivitas dihitung berdasarkan nilai beda potensial dan kuat arus listrik yang tercatat pada alat geolistrik. Data hasil pengukuran diolah dengan menggunakan perangkat lunak IP2WIN untuk menentukan letak dan kedalaman lapisan akuifer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lapisan akuifer ditemukan pada 3 (tiga) titik pengukuran. Pada titik 1, lapisan akuifer terdapat pada lapisan 7 dan 9. Lapisan 7 memiliki nilai resistivitas 6,288 Ωm dengan kedalaman 16 m – 29,37 m tergolong lapisan akuifer bebas. Lapisan 9 memiliki nilai resistivitas 3,903 Ωm dengan kedalaman 63,35 m – 118,7 m tergolong lapisan akuifer tertekan. Pada titik 2, lapisan akuifer terdapat pada lapisan 4, 8 dan 10. Lapisan 4 memiliki nilai resistivitas 4,825 Ωm dengan kedalaman 7,614 – 8,909 m tergolong akuifer bebas. Lapisan 8 memiliki nilai resistivitas 5,079 Ωm dengan kedalaman 20,53 m – 39,11 m tergolong lapisan akuifer tertekan. Lapisan 10 memiliki nilai resistivitas 7,91 Ωm dengan kedalaman 84,82 m – 188 m tergolong lapisan akuifer tertekan. Pada titik 3, lapisan akuifer terdapat pada lapisan 8, yang memiliki nilai resistivitas 5,267 Ωm dengan kedalaman 28,46 m – 59,45 m tergolong akuifer tertekan. Air tanah yang terkandung dalam lapisan-lapisan akuifer pada setiap titik pengukuruan cenderung keruh karena lebih banyak mengandung lempung sebagai lapisan pelindung atau kedap air.
References
Halik, G. Dan Widodo, S, Jojok (2008). Pendugaan Potensi Air Tanah Dengan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger Di Kampus Tegal Boto Universitas Jember. Media Teknik Sipil: 109.
Nurfalaq, A., Nawir, A., Manrulu, R. H., & Umar, E. P. (2018). Identifikasi Akuifer Daerah Pallantikang Kabupaten Jeneponto dengan Metode Geolistrik. Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, 15(2), 117-127.
Triadi, T., & Indra, K. (2009). Permasalahan airtanah pada daerah urban. Teknik, 30(1), 48-57.
Riyadi, A. (2004). Informasi Deteksi Sumberdaya Air Tanah Antara Sungai Progo-Serang Kabupaten Kulon Progo dengan Metode Geolistrik. Pengaruh Pemanfaatan Konsersium :48
Budiman, A, Delhasni, dan Widjojo, S.S. (2013). Pendugaan Potensi Air Tanah Dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger. Jurnal Ilmu Fisika: 72-73.
Novita Alfrida Naibaho. Ali Masduqi. (2011). Peningkatan Pelayanan Air Minum oleh Perusahan Daerah Air Minum Kabupaten Jayawijaya di Distrik Wamena. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII. Program Studi MMT-ITS. Surabaya
JP,Dheni Saputra, Purwadi, O.T, dan Sumiharni. (2016). Studi Air Tanah Berbasis Geographics Informasi System (GIS) di Kota Bandar Lampung. JRSDD : 471.
Putri Ika Wardani, S.C. (2016). Pendugaan Air Tanah Dengan Metode Geolistrik Schlumberger di Desa Takuti Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Jurnal Fisika FLUX, Vol.13 No 1:80.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 This license allows reusers to distribute, remix, adapt, and build upon the material in any medium or format, so long as attribution is given to the creator.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.