This is an outdated version published on 2024-05-25. Read the most recent version.

PENATAAN LABORATORIUM KIMIA DI SMA YPPK TERUNA BAKTI KOTA JAYAPURA

Authors

  • Ilham Salim
  • Yohanes BJ Rusmanta Universitas Cenderawasih
  • Asriani Andini Universitas Cenderawasih
  • Tridadika N SMA YPPK TARUNA BAKHTI JAYAPURA

DOI:

https://doi.org/10.31957/ejpipt.v2i1.171

Keywords:

Penataan, laboratorium, bahan kimia

Abstract

Kondisi laboratorium di SMA YPPK Teruna Bakti Waena sebagai tempat praktik mata pelajaran kimia tidak tertata rapi, bahan kimia 9 tidak berlabel, serta tidak adanya blower pengisap udara, khususnya saat pengambilan bahan kimia agar tidak terhirup oleh laboran, maupun murid jika ditugasi mengambil bahan kimia. Banyak bahan kimia yang tidak sesuai dengan urutan abjad serta bahan korosif yang penempatannya tidak sesuai. Dengan demikian laboratorium kimia tersebut perlu ditata (penataan) dan dirapikan serta bahan kimia yang tidak jelas konsentrasinya perlu dihitung kembali konsentrasinya. Serta perlu dipasang blower (penarik udara dari dalam ruang bahan kimia. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah menata laboratorium kimia agar rapi dan mudah untuk menemukan bahan kimia dan alat-alat gelas yang dicari, membantu membuat bahan kimia yang tidak tertera konsentrasinya menjadi diketahui konsentrasinya. Metode yang digunakan adalah tatap muka secara langsung dengan sasaran yang meliputi, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian dengan judul Penataan Laboratorium dan Bahan Kimia di Laboratorium Kimia SMA YPPK Teruna Bakti Waena Kota Jayapura kondisi atau keadaan bahan kimia lab menjadi tertata rapi sesuai abjad, bahan korosif dipisahkan tersendiri, bahan kimia yang yang tidak diketahui konsentrasinya dapat ditentukan konsentrasinya melalui penggunaan  alat pengukur bj larutan.

 

References

Berte, L.M. (2012). Quality Management System: A Model for Laboratory Services; Approved Guideline. Fourth Edition.. Clinical and Laboratory Standards Institute. ISBN Number: 1-56238-761-8.

Griffin, (2005), Laboratory Design Guide Third Edition, Elsevier, Great Britain.http://simatupangnovachem.blogspot.com/2012/11/strategi-pengelolaan laboratorium-kimia.html

https://kontraktorhvac.com/manfaat-exhaust-fan-pada-laboratorium-kimia, diakses pada tanggal 15 Februari 2024.

Krajcik, J. S. and Banaszak Holl, M. M. (2012). Concurrent Enrollment in Lecture and Laboratory Enhances Student. Journal of Research in Science Teaching. Vol 49 (5). ISSN 0022-4308

Lubis, Muhsim H. (1993). Pengelolaan Laboratorium IPA. Jakarta: Depdikbud.

Nasihin, Sukarti dan Sururi, (2009), Manajemen Peserta Didik. dalam Manajemen Pendidikan. Bandung. Alfabeta.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Nomor 03, 2010. Tentang Jabatan Fungsional. Pranata Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya.

Raharjo.(2017). Pengelolaan Alat Bahan dan Laboratorium Kimia, Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20 (2): 99-104.

Sidharta, A., dkk. (2007). Studi Penelusuran Kinerja Laboratorium Sebagai Analisis KeefektifanPengelolaan Laboratorium IPA-Kimia LPMP. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung. Tidak dipublikasikan.

Sitorus, M. dan Sutiani, A. (2013). Laboratorium Kimia (Pengelolaan dan Manajemen).Graha Ilmu. Yogyakarta.

Subagia, I Wayan dan I Gusti L. Wiratma. (2010). Pengembangan Taksonomi dan Penilaian Hasil Belajar Berbasis Kompetensi Berdasarkan Nilai-nilai Kearifan lokal Masyarakat Bali. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Universitas Pendidikan Ganesha.

Published

2024-05-25

Versions