KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI SUNGAI KAPUAS KOTA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

Penulis

  • Risti Arianti Universitas nadhlatul ulama kalbar
  • Elliska Murni Harfinda Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura
  • Dahlia Wulan Sari 1Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan , Fakultas Pertanian Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat

DOI:

https://doi.org/10.31957/jimkp.199

Kata Kunci:

gastropoda, insecta, kualitas air, malacostraca

Abstrak

Makrozoobentos adalah hewan yang hidup di dasar perairan dan berperan dalam proses dekomposisi material organik secara mekanis di dalam perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman makrozoobentos, dan untuk mengetahui kondisi kualitas perairan di Sungai Kapuas, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan metode purpossive sampling. Pengukuran kecepatan arus, kecerahan, kedalaman, suhu, pH, dan salinitas secara in situ, sedangkan DO diukur secara eks situ di Laboratorium Pusat Pelayanan Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Pontianak. Pengambilan sampel makrozoobentos menggunakan surbernet berukuran 30 cm x 30 cm. Hasil pengukuran kecepatan arus berkisar antara 0,25-0,28 m/s, kecerahan berkisar antara 17,5-22,5 cm, kedalaman berkisar antara 27-30 cm, suhu berkisar antara 28-29ºC, DO berkisar antara 0,811-2,11 mg/L, pH berkisar antara 4,6-7,0, dan salinitas sebesar 0 ppt. makrozoobentos yang didapatkan sebanyak 3 kelas yang terdiri dari 7 famili. Kelas Gastropoda terdiri dari famili Ampullariidae, Neritidae, dan Lymnaeidae. Kelas Malacostraca terdiri dari famili Atyidae dan Gecarcinucidae. Kelas Insecta terdiri dari famili Libellulidae dan Chironomidae. Kelimpahan makrozoobentos yaitu 50-377,7 Ind/. Kelimpahan tertinggi terdapat di Stasiun 3 yaitu 377,7 Ind/. Indeks keanekaragaman (H’) yaitu 0,44-1,04, dimana Stasiun 1 memiliki nilai H’ tertinggi dengan kategori sedang. Indeks keseragaman (E) yaitu 0,32-0,90, dimana Stasiun 4 memiliki nilai E tertinggi dengan kategori tinggi. Nilai indeks dominansi (C) yaitu 0,41-0,79, dimana Stasiun 3 memiliki nilai C tertinggi dengan kategori tinggi. Famili Chironomidae merupakan famili yang mendominasi di Sungai Kapuas yang mampu bertahan pada pH dan DO rendah. Secara umum, kondisi perairan tergolong tercemar, sehingga kurang mendukung kehidupan makrozoobentos.

Referensi

Afrina, Khairullah, & Helmi. (2020). Analisis Kualitas Air Drainase Irigasi Langkahan-Jambo Aye Akibat Pengaruh Pasang Surut Untuk Budidaya Padi Sawah di Desa Meunasah Tingkeum Kecamatan Madat Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian. 5 (1), 572-577.

Ayu, M, S. (2022). Biodiversitas Makrobentos Sebagai Bioindikator Pencemaran di Sungai Sawang Mane Kabupaten Nagan Raya Sebagai Penunjang Pratikum Limnologi. Skripsi.

Bai’un, N. H., Riyantini, I., Mulyani, Y., & Zallesa, S. (2021). Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Indikator Kondisi Perairan di Ekosistem Mangrove Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Journal of Fisheries and Marine Research, 5 (2), 227-238.

Cornette, R., Gusev, O., Nakahara, Y., Shimura, S., Kikawada, T., & Okuda., T. (2015). Chironomid Midges (Diptera, Chironomidae) Show Extremely Smal Genome Sizes. Zoological Science, 32 (3), 248-254.

Htpp://doi.org/10.2108/zs140166.

Firdhausi, N. F., Rijal, M., & Husen, H. Y. (2018). Kajian Ekologis Sungai Arbes Ambon Maluku. Jurnal Biology Science & Education, 7 (1), 18-22

Hilsenhoff, W. L. (1988). Seasonal correction factors for the biotic indeks. J.N. Am. Benthol, 65-68.

Junardi, & Riyandi. (2024). Penilaian Status Kualitas Air Sungai Kapuas Kecil Kalimantan Barat Menggunakan Biota Bentik. Jurnal Ilmu Lingkungan 22 (1), 184-192.

Krebs, C. J., 1989. Ecological Methodology. Harper And Row Publisher. New York. Hal. 695.

Ningrum, N. C., & kuntjoro, S. (2022). Kualitas Perairan Sungai Brangkal Mojokerto Berdasarkan Indeks Keanekaragaman Makrozoobentos. Jurnal LenteraBio, 11 (1): 71-79.

Oktafiansyah, A. (2015). Analisis Kesesuaian Kualitas Air di Sungai Landak Untuk Mengetahui Lokasi yang Optimal Untuk Budidaya Perikanan. Skripsi.

Ramadini, L. (2019). Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Air di Sungai Way Kedamain Bandar Lampung. Skripsi.

Ratih, I., Prihanta, W., & Susetyarini, Rr. E. (2015). Inventarisasi Keanekaragaman Makrozoobentos di Daerah Aliran Sungai Brantas Kecamatan Ngoro Mojokerto Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Kelas X. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia 1 (2), 158-169.

Robertson, T., Sargeant, B., & Urgelles, R. (2006). Invertebrate Identification Guide. Florida: Florida International University Aquatic Ecology Lab.

Santoso, T. (2017). Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Indikator Biologi Kualitas Air di Sungai Way Belau Bandar Lampung. Skripsi.

Palealu, G. F. E., Koneri, R., & Butarbutar, R. R. (2018). Kelimpahan dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Sungai Air Terjun Tunan, Talawaan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Sains, 18 (2), 98-102.

Diterbitkan

2024-12-04